30 Pemulung Kecil yang Meninspirasiku

Di Perkampungan Kumuh terdapat dua anak yang sedang malakukan sesuatu melakukan apa itu ntah aku tau?namun aku memberanikan kesana dan bertanya ,”Sedang apa kalian dek?’’Mereka terkejut melihat aku dan mereka berdua menjawab,’’kami lagi mencari sampah ka.’’? Hah aku binggung ngapain mereka mencari sampah dan aku bertanya untuk menghilangkan penasaranku,’’Hah untuk apa sampah itu dek?.’’ Sambil mengais-ngais sampah salah satu dari anak itu menjawab kepadaku yang penasaran,’’Saya mencari sampah untuk memenuhi kebutuhan keluarga kami kak.’’ Aku pun terkejut mendengar kata-kata itu dan tiba tiba merenungi kehidupanku dan kehidupan orang yang dibawahku ternyata disaat aku yang bersantai santai ini masih ada yang sedang susah payah mencari sesuap nasi ditambah mereka berdua masih kecil aku pun bertanya,’’Apa kalian tidak sekolah dek?.’’ Mereka berdua menjawab dengan dengan rasa yang cukup sedih,’’Kami tidak bisa sekolah lagi ka karena biaya sekolah itu mahal.’’Wah aku merasakan lagi disaat aku yang bisa sekolah tapi aku tidak mempergunakan kesempatan itu sedangkan orang yang mau sekolah tapi mereka harus tidak dapat melanjutakan sekolah dan lagi lagi karena ekonomi yang rendah.Aku pun bertanya nama mereka berdua?.Mereka mejawab nama mereka Amir dan Husin.Akupun penasaran tentang kegiatan mereka berdua dan bertanya,’’Bolehkah Kakak membantu kalian?.” Amir dan Husin menjawab,’’Boleh tapi ini bekerjaan yang menjijikan ka apa kakak tidak apa apa?,’’Aku pun menjawab dengan senyum,’’Tidak apa apa dek sekali –sekali saya merasakan menjadi orang yang bisa diandalkan,’’Akupun ikut mengais ngais dengan gembira bersama mereka walaupun bau sampah itu minta ampun tapi kuusahakan untuk melawan bau sampah itu karena saya yang sudah gede masa kalah ama anak-anak kecil yang sudah bisa mencari nafkah.

Jam demi jam kulewati bersama Amir dan Husin dan pada saat itu menunjukan Pukul 5 Sore dimana saatnya Hasil Sampah yang dicari harus di kumpulkan di salah satu orang yang memungut hasil sampah sampah itu untuk di daur ulang.Ternyata menuju ke sana cukup jauh dan memakan sekitar 30 menit perjalanan disini saya tak sanggup untuk berjalan lagi karena saya terbiasa naik kendaraan bermotor Emmm harusnya saya bersukur karena udh mempunyai kendaraan tapi itu gk kulakukan aku malah merusak rusak dan tidak memperhatikan kendaraan itu.Hari mulai senja dan kami sampai di pengepulan sampah dimana tukang kepulnya adalah Mas Rizwan aku bertanya kepada Mas Rizwan,’’Sejak kapan mas rizwan jadi pengepul sampah dan setiap kapan Amir dan Husin menyetor sampah-sampah mereka kepada mas rizwan.’’Mas Rizwan menjawab,’’Saya sudah menjadi pengepul sampah sekitar 2 tahun yang lalu dan Aminr dan Husin setiap hari menyetor sampah sampah itu saya kagum kepada mereka yang kecil kecil sudah bisa mencari uang.’’Wah Saya pun berterima kasih kepada Mas Rizwan atas jawabannya dan kami sudah mendapat setoran uang walaupun tidak banyak tapi mereka menyukuri hasil itu.Aku terkagum dengan mereka dan berpamitan kepada mereka lalu mendukung mereka untuk maju dan menjadi anak Indonesia yang cerdas :).Sesampai di Rumah aku benar benar mendapat pelajaran yang berharga yaitu “KITA HARUS MENYUKURI APA YANG DI BERIKAN TUHAN” Tuhan pasti senang kalau kita selalu bersukur kepadanya .Pasti Tuhan akan membalas atas bersukurnya kamu pada Tuhan

Salam Blogger